Maria, salah satu jamaat mengatakan perayaan Jumat Agung kali ini lebih meriah dan semarak dibanding tahun sebelumnya. "Kami bangga dan senang bisa merayakan Jumat Agung dengan tenang dan bahagia bersama keluarga," ujar Maria.
Erwin, salah satu jamaat Gereja di Polewali lainnya mengatakan Jumat Agung menjadi simbol pensucian dan pengorbanan diri bagi umat Kritiani dalam melayani sesama. Pendeta Makmur yang memimpin khotbah perayaan Paskah mengigatkan kepada setiap jamaat untuk selalu berada di garis terdepan menyerukan perlawanan terhadap segala bentuk kemungkaran dan kejahatan di muka bumi.
Dengan semnagat keteladanan Yesus Kristus yang terpatri di dalam setiap jemaat akan selalu menjadi pelayan-pelayan kebenaran. Pendeta Makmur mengatakan, perayaan Jumat Agung merupakan momentum untuk meningkatkan derajat iman agar senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik, karena manusia selalu meminta pertolongan kepada Yesus.
Meski perayaan Paskah hari ini tidak mendapat pengawalan ketata aparat kepolisian namun para jamaat Gereja di Polewali Mandar merasa aman dan leluasa menggelar serangkaian ritual ibadah Paskah tanpa merasa terganggu atau terancam. Solidaritas dan semangat toleransi antar umat beragama yang sudah lama terbangun di Polewali Mandar diakui umat Kritiani menjadi benteng dalam menjaga kebebasan beragama di Polewali.
link : http://regional.kompas.com/read/xml/2012/04/06/11355045/Ribuan.Umat.Kristiani.Polewali.Rayakan.Jumat.Agung